Sandra tengah duduk diruang tamu,
masih tersisa kesedihan dimatanya setelah sebelumnya menghadiri pemakaman ayahnya yang belum sempat ia rasakan kasih sayangnya.
Tapi luka itu begitu mendalam karena bagaimanapun sosok ayahnya begitu lekat dihatinya.
Album foto yang sudah terlihat usang dia bolak-balik,
ada senyum kecil ketika dia melihat sebuah foto tentang dirinya dan ayahnya,
ayahnya begitu bahagia ketika memeluk erat dirinya yang baru bisa belajar sepeda.
” Ayah ….. “
Masih teringat ketika ayahnya haru berbasah ria ditengah hujan ketika pulang kantor karena hanya ingin segera menunjukkan boneka yang dijanjikan kepadanya.
” Ayah kenapa secepat itu yah ….. “
Air mata Sandra akhirnya tak terbendung lagi setiap dia mengingat kenangan itu …..
Namun mata Sandra tiba-tiba tertuju pada secarik kertas yang sudah agak usang dibalik sebuah foto.
Disurat itu ada tulisan ayahnya
…. ” …. Kenapa kamu harus bersikap seperti itu mah …. seandainya kamu tahu isi hati ayah dan niat ayah mungkin kamu takkan pernah bersikap seperti itu … Sungguh aku sakit mengapa sepertinya kamu selalu menyangka ayah lebih menyayangi ibunya, padahal usia pernikahan kita sudah cukup lama tapi dirimu tak pernah mengerti … Seandainya kamu tahu, tak pernah sedikitpun aku meminta Sandra untuk menyayangi ayahnya tapi aku selalu mengatakan … sayangi mamahmu ! dan rawat dia kelak tua nanti ….. Sebagai anak lelaki ayah punya kewajiban menjaga ibu yang sudah renta, justru ayah ingin menunjukkan betapa cintanya ayah kepada ibu sebagai seorang wanita yang telah melahirkan anaknya dengan susah payah … betapa berartinya arti seorang wanita dalam kehidupan seorang lelaki … ketika kau bersikap menolak justru rasa sakit aku dapatkan, tidak pernah ada niatan untuk membagi cinta dan sayang ini kepada kamu dan ibu … karena sebagaiseorang ibu dia tak mengharapkan rasa cinta dan sayang dari seorang anak tapi dia menginginkan anaknya menjadi orang yang berbakti kepada orang tuanya walaupun dia tak meminta mah ! … Mah justru aku ingin menunjukkan betapa aku sayang kepada kalian sebagai satu mahluk Tuhan yang penuh keagungan dan cinta kasih …. ayah hanya ingin menunjukkan ketika seorang anak bisa merawat orang tuanya justru menunjukkan betapa cinta anak tersebut kepada keluarganya termasuk kamu mah … Mah terkadang perasaan menyesal itu datang karena mamah tak seperti yang ayah bayangkan dulu, ayah selalu berusaha untuk memberikan pengertian tentang semua ini … Ayah ingin menunjukkan kepada anak kita Sandra jika kelak dia dewasa nanti dia bisa berbakti kepada ibunya yang telah melahirkan, merawat dan menjaganya … Aku sebagai seorang ayah tak pernah berharap dicintai oleh anak-anaknya tapi setidaknya aku bisa memberikan rasa cinta kasih dan sayang agar mereka tahu bahwa kesuksesan mereka sekarang karena ada orang yang begitu berjasa dalam hidunya … Mah … perpisahan ini sungguh membuat ayah terluka …. Maafin aku mah jika membuat dirimu terluka ….. Sandra hanya terdiam, tangannya bergetar sungguh pedih dia rasakan tak menyangka bisa membaca curahan hati ayahnya yang kini telah tiada ….. Sungguh dia bisa merasakan bagaimana hati ayahnya dalam bersikap ditengah keluarga yang dia punya yang hidup diantara istri, anak dan ibunya ……………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar